Minggu, 21 Juli 2013

Kapal Thailand Disita Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan


4 Kapal Ikan Thailand Disita Di Perairan Selat Malaka




Kapal 21
DUA dari empat kapal ikan Thailand sandar di Pelabuhan Gudang Arang Belawan setelah ditangkap PSDKP saat mencuri ikan di ZEEI perairan Selat Malaka, Sabtu (20/7). ( Repro/WSP/Rustam Effend )
Medan-"GALANG"
 Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjend PSDKP) menangkap 4 kapal ikan Thailand karena mencuri ikan (ilegalfishing) di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEEI) perairan Selat Malaka sebelah timur Aceh, Rabu (17/7).
Ke empat kapal itu, KM Kasiasin I, KM Kasiasin 2, KM ChayanonI dan KM Chayanon 2, bersama alat tangkap (pukat trawl) dan 36 Anak Buah Kapal (ABK) terdiri 8 orang berkebangsaan Thailand dan 28 orang berkebangsaan Myanmar diboyong ke Belawan,dan tiba Jumat (19/7).
Dirjend PSDKP Syahrin Abdurrahman mengatakan, penangkapan kapal asing itu upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberantas ilegal fishing. “Kami mengapresiasi penangkapan ini karena ilegal fishing telah menimbulkan kerugian besar,”kata Syahrin kepada wartawan di Pelabuhan Gudang Garam, Belawan, Sabtu (20/7/).
Penangkapan terjadi saat KP Hiu 008 melakuka patroli rutin dan melihat ke empat kapal menangkap ikan di perairan ZEEI. Selanjutnya petugas melakukan penangkapan, salah satu dari kapal itu mogok karena saluran minyak dari tangki ke mesin terputus.
Disinggung keberadaan ABK, Syahrin mengatakan, akan berkoordinasi dengan pihak Imigrasi. Namun untuk nahkoda akan diganjar sesuai hukum yang berlaku. Sedangkan empat kapal itu tetap dalam pengawasan PSDKP hingga selesai proses pengadilan.
“Kita akan jaga kapal ini sampai P21. Setelah itu bukan tanggung jawab kita lagi, tetapi tanggng jawab kejaksaan”, katanya.Suhartono, staf PSDKP Belawan mengatakan, ke empat kapalikan Thailand itu dalam keadaan kosong saat ditangkap. “Ikannya gak ada karena baru dilangsing ke darat oleh kapal lain,” kata dia.
Sementara menurut sumber, rencananya ikan sebanyak 3 ton dan semua alat tangkap dan perlatan dari ke empat kapal akan dijual kepada seorang pengusaha di kawasan Sundari, Belawan. Penjualan dilakukan terselubung guna mengelabui wartawan. “Mana mungkin kapal itu kosong,” ujar sumber minta namanya tidak disebutkan.-//sumber harian berita sore// (WSP/h03)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar