(Foto/Antara)
Sharif C. Sutardjo
Sektor kelautan Asia akan berkontribusi penting bagi lingkungan, energi, pangan, dan jasa lingkungan
JAKARTA - Wilayah laut Asia mempunyai peran sentral dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi regional dan dunia. Dua samudera, Samudera India dan Pasifik, mempunyai peran penting dan strategis tidak hanya bagi jasa lingkungan, namun bagi penyediaan pangan dunia yang berasal dari laut. Wilayah Asia yang meliputi luas air sekitar 66% dari permukaan bumi dan sekitar setengah dari total luas permukaannya berupa perairan, berkontribusi penting bagi penyediaan barang, jasa dan media moda perdagangan dunia.
Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, ketika membuka konferensi Asia Conference on Oceans, Food Security and Blue Growth (ACOFB) di Bali yang diselenggarakan bersama KKP, Pemerintah Belanda, Bank Dunia, didukung oleh Organisasi Pertanian dan Pangan Dunia (UN-FAO), Selasa (18/6).
Menurutnya, peran sektor kelautan Asia di masa depan mempunyai kontribusi penting bagi lingkungan, energi, pangan, dan jasa lingkungan lain dalam mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi. Peran laut di wilayah Asia, lanjutnya, mempunyai kontribusi dan juga sekaligus media peredaman terhadap pemanasan global dan perubahan iklim, dan variabilitas fisik yang memiliki dampak yang sangat luas ke seluruh aspek kehidupan.
Sharif menjelaskan sumberdaya hayati dan non-hayati wilayah Asia memberikan penyediaan dan prospek ekonomi seperti mineral laut, gas, dan energi. Sedangkan sumber daya biologis kelautan yang melimpah dengan tingkat tinggi keanekaragaman hayati, baik perikanan tangkap dan budidaya, memberikan kontribusi bagi penyediaan pangan masyarakat.
Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, ketika membuka konferensi Asia Conference on Oceans, Food Security and Blue Growth (ACOFB) di Bali yang diselenggarakan bersama KKP, Pemerintah Belanda, Bank Dunia, didukung oleh Organisasi Pertanian dan Pangan Dunia (UN-FAO), Selasa (18/6).
Menurutnya, peran sektor kelautan Asia di masa depan mempunyai kontribusi penting bagi lingkungan, energi, pangan, dan jasa lingkungan lain dalam mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi. Peran laut di wilayah Asia, lanjutnya, mempunyai kontribusi dan juga sekaligus media peredaman terhadap pemanasan global dan perubahan iklim, dan variabilitas fisik yang memiliki dampak yang sangat luas ke seluruh aspek kehidupan.
Sharif menjelaskan sumberdaya hayati dan non-hayati wilayah Asia memberikan penyediaan dan prospek ekonomi seperti mineral laut, gas, dan energi. Sedangkan sumber daya biologis kelautan yang melimpah dengan tingkat tinggi keanekaragaman hayati, baik perikanan tangkap dan budidaya, memberikan kontribusi bagi penyediaan pangan masyarakat.
Untuk memperkaya substansi konferensi Asia, penyelenggaraannya disinergikan dengan penyelenggaraan pertemuan ilmiah, Konperensi Samudera Hindia dan Pasifik (IOPAC), dan Forum Investasi Kelautan dan Perikanan (MFIF). Peran Indonesia, sangat penting dalam ketahanan pangan sektor kelautan. Kesuksesan pelaksanaan The World Ocean Conference 2009 di Indonesia telah menempatkan peran laut dalam merespon perubahan iklim dan ketahanan pangan.
Untuk itu, kata Sharif, Indonesia melalui penyelenggaraan Konferensi Asia ini berinisiatif untuk menindaklanjuti visi world’s ocean ke rencana aksi untuk menghasilkan Peta Jalan Asia berbasis blue growth. Dengan mengkombinasikan peran laut, blue growth dan keamanan pangan, tambahnya, Konferensi Asia menjadi tolok ukur para pembuat kebijakan, lembaga keuangan internasional, investor, akademisi, LSM, dan swasta dalam memberikan kontribusi dan membangun kemitraan.
Untuk itu, kata Sharif, Indonesia melalui penyelenggaraan Konferensi Asia ini berinisiatif untuk menindaklanjuti visi world’s ocean ke rencana aksi untuk menghasilkan Peta Jalan Asia berbasis blue growth. Dengan mengkombinasikan peran laut, blue growth dan keamanan pangan, tambahnya, Konferensi Asia menjadi tolok ukur para pembuat kebijakan, lembaga keuangan internasional, investor, akademisi, LSM, dan swasta dalam memberikan kontribusi dan membangun kemitraan.
Sumber : Sinar Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar