DENGGOL
Bicara Siapa Dia:Gerakan Majulah Kota Mangga
MAJALAHGALANG.COM-INDRAMAYU
JAWA BARAT:Hari ini Kabupaten Indramayu genap berusia 497 tahun. Berhitung
angka, hampir lima abad dimana Raden Bagus Wiralodra menapakan jejak
peradabannya di tatar pesisir sisi sungai Cimanuk.
Tapakan
di pesisir utama Jawa ini sudah banyak dikenal orang sejak 500 tahun yang lalu.
Catatan jalur rempah banyak menyebut Chiamo, Dermayu dan Indermajoe sebagai
penghasil beras dan garam pada masa Hindu Budha hingga masa kolonial.
Diusianya
yang ke 497, Indramayu tak mau kalah dengan daerah daerah lain. Keinginan untuk
sepadan dan maju ditorehkan oleh Bupati Indramayu Hj Nina Agustina yang saat
ini kembali maju mencalonkan diri sebagai bupati untuk periode lima tahun ke
depan.
Program
proteksi kesehatan untuk seluruh masyarakat Indramayu yang digelontorkan
melalui anggaran APBD Kabupaten Indramayu sebesar Rp 89 milyar, merupakan upaya
Hj Nina Agustina untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat di bidang
kesehatan.
Program
layanan kesehatan gratis ini berlaku untuk semua masyarakat yang ber KTP
Kabupaten Indramayu tanpa terkecuali.Universal Health Coverage (UHC), merupakan
Program kebijakan Hj Nina Agustina terkait Pemberian Bantuan Iuran atau Premi
asuransi BPJS kepada masyarakat untuk menjadi peserta BPJS kelas 3.
Proteksi
kesehatan kepada masyarakat ini belum semua kabupaten/ kota di negeri ini
merogoh APBD nya untuk Program yang dibutuhkan oleh semua orang ini.”Pemkab
Indramayu telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 89 Milyar dan ini semua
bentuk keberpihakan saya sebagai kepala daerah dalam memproteksi masyarakat,”
jelas Hj Nina Agustina dalam wawancaranya beberapa waktu lalu.
Tidak
hanya bidang kesehatan, Kabupaten Indramayu yang dikenal sebagai lumbung padi
nasional dengan luasan area tanam mencapai 125.442 hektar dan tingkat produksi
mencapai 1,8 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) / tahun, juga di proteksi agar
lahan pertanian tidak beralih fungsi.
Pemerintah
Kabupaten Indramayu menjaga lahan pertanian melalui program Lahan Sawah
Dilindungi (LSD) dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Dua program
ini tidak lain agar lahan pertanian padi yang menjadi andalan sekaligus mata
pencaharian sebagian besar masyarakat Indramayu tidak hilang seiring masuknya
industrialisasi.”Kita proteksi lahan pertanian agar tidak tergerus oleh
industrialisasi yang perlahan mulai melirik Indramayu sebagai lahan utama para
investor” tutur Nina.
Meski
berstatus sebagai daerah pertanian, Hj Nina Agustina juga memberikan ruang bagi
investor untuk menanamkan investasinya di kabupaten Indramayu. Pemkab Indramayu
menyiapkan enam wilayah kawasan industri sebagai penyangga kawasan Rebana.
Ke-enam wilayah tersebut meliputi kecamatan Losarang, Sukra. Balongan,
Cikedung. Gantar dan Terisi.
”
Kita buka peluang seluas luasnya untuk investor berinvestasi di Indramayu.
Sudah kita siapkan enam titik kawasan untuk mereka berusaha. Imbasnya pada
penyerapan ratusan ribu tenaga kerja lokal,” jelas Nina yang meminta anak anak
muda Indramayu mulai mempersiapkan kemampuan diri.
Nina
sendiri meminta generasi muda Indramayu untuk fokus dengan melesatnya Indramayu
ke arah industrialisasi ini, akan menjadi peluang bagi masyarakat Indramayu
untuk bekerja di tanahnya sendiri. Artinya, lanjut Nina, program ini akan
membawa masyarakat Indramayu sejahtera.
”
Tidak perlu lagi kerja ke daerah lain kalo di daerah kita sendiri peluang kerja
itu ada. Mulai hari ini ayo asah kemampuan dan ketrampilan kita terutama anak
anak muda Indramayu. Kalian pasti bisa,” kata Nina menyemangati anak anak muda
Indramayu.
Dalam
kesempatan lain, Nina memaparkan selama tiga setengah tahun ini sudah 88 persen
infrastruktur kita perbaiki. Dari mulai jalan desa, jalan Kabupaten, jalan
usaha tani, hingga kebutuhan insfratruktur lainnya.
Waktu
yang tidak genap lima tahun dalam membangun Indramayu ini, kata Nina menjadikan
dorongan agar rakyatnya yang tersebar di 31 kecamatan dapat merasakan sentuhan
pembangunan.DIRGAHAYU INDRAMAYU-KU. (majalahgalang.com//ras/rewi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar