Denggol Bicara Siapa Dia:Gerakan Pemaqjuan
Usaha Mandiri
MAJALAHGALANG.COM-INDRAMAYU JAWA BARAT:Produk-produk Usaha Mikro Kecil
(UMK) sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk menembus pasar
ekspor. Hanya saja, masih banyak yang tidak tahu dan tidak memahami cara atau
celah untuk memasuki dunia ekspor tersebut.
Sebagai solusi,
Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) melakukan pembinaan dan sosialisasi UMK Goes to
Export yang bertempat di Hotel Prima Indramayu, Kamis (4/7/2024).
Dengan tema
Membangun Kemampuan dan Keterampilan dalam Berbisnis Ekspor di Era Digital,
kegiatan tersebut diharapkan dapat memberdayakan UMK agar lebih siap dalam
menghadapi tantangan pasar internasional.
Bupati Indramayu
Nina Agustina melalui Sekretaris Daerah Aep Surahman dalam sambutannya
menyampaikan, Pemkab Indramayu berkomitmen untuk mengembangkan UMK, hal ini
bisa dilihat dari 10 Program Unggulan Kabupaten Indramayu, 2 diantaranya yaitu
Kredit Usaha Warung Kecil (Kruw-Cil) dan Perempuan Berdikari (Pe-Ri) berpijak
pada pengembangan UMKM.
Aep menjelaskan,
sampai saat ini Pemkab Indramayu telah mengeluarkan Nomor Induk Berusaha (NIB)
kepada 74.970 pelaku UMK. Namun, dari jumlah tersebut hanya beberapa saja yang
dapat tembus ekspor terutama di sektor perikanan. Bupati Indramayu berharap,
dengan adanya pembinaan dan sosialisasi ini, dapat memberikan ilmu berharga
bagi semua pelaku pengusaha yang hadir untuk bisa menembus pasar ekspor.
Selanjutnya, Aep
menambahkan, terkait produk yang akan dijual, harus benar-benar diperhatikan,
seperti pengemasan, pengiriman dan penanganan dokumen ekspor dengan cermat.
Serta membentuk kemitraan atau kolaborasi dengan distributor lokal atau agen di
pasar internasional agar mempermudah akses produk ke pasar.
"Pemerintah
yakin bahwa pelaku UMK di Indramayu mempunyai semangat yang tinggi dalam
mengemban usahanya, namun tidak cukup untuk memasuki pasar internasional, harus
mempunyai pengetahuan dan cara-cara terbaik," ujarnya.
Sementara Kepala
DPMPTSP Kabupaten Indramayu, Dadang Oce Iskandar, dalam sambutan sekaligus
laporan kegiatannya menyampaikan pelaksanaan kegiatan tersebut terdapat 120
pelaku UMK, terdiri dari pengrajin ekonomi kreatif dan perwakilan
kuliner.
Oce menjelaskan,
pembinaan tersebut difokuskan pada prospek, sebelum mencapai tujuan akhir yaitu
ekspor produk. Harus memperhatikan segala hal yang menjadi panduan dalam
pelaksanaanya, agar perjalanan menuju ekspor tidak ada kendala.
"Berdagang di
pasar internasional sangat berbeda dengan domestik. Maka dari itu, pelaku UMK
harus selalu siap beradaptasi dengan perubahan pasar. Sehingga UMK Indramayu
dapat memenuhi standar dan persyaratan ekspor, dan dapat bersaing secara
global," tambah Oce. Source Diskominfo-roro wilis-(majalahgalang.com//bob-thio)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar