DENGGOL Bicara Siapa Dia:Pengganti Untuk Lahan
Pertanian
MAJALAJHGALANG.COM-INDRAMAYU JAWA BARAT:Sikap tegas ditunjukan Bupati
Indramayu Nina Agustina terhadap berbagai proyek eksplorasi Pertamina yang ada
di Kabupaten Indramayu.Proyek eksplorasi yang menggunakan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (LP2B) harus mendapatkan lahan pengganti agar dapat
mempertahankan Kabupaten Indramayu sebagai daerah lumbung pangan nasional.
Gayung pun bersambut Pertamina siap mengganti lahan yang terkena
eksplorasi untuk tetap dijadikan sebagai lahan produksi padi. Kesanggupan
Pertamina tersebut terungkap ketika berlangsung Rapat Koordinasi di Kementerian
Dalam Negeri (Kemendagri) RI yang dihadiri langsung Bupati Indramayu Nina
Agustina bersama jajaran Pertamina, Jum'at (14/6/2024).
Direktur Utama
Pertamina Hulu Energi (PHE), Chalid Said Salim menjelaskan, keseluruhan lokasi
eksplorasi/pengeboran di Kabupaten Indramayu terdapat di 7 lokasi dengan total
penggunaan lahan pertanian mencapai 26,9 hektare.
Sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 41 tahun 2009 tentang LP2B, maka lahan pengganti harus
diganti 3 kali luasan lahan yang teralih fungsi. Dari luasan lahan 26,9 hektare
yang terkena eksplorasi maka dibutuhkan lahan pengganti seluas 80,70 hektare.
Namun demikian, dari
kewajiban lahan pengganti seluas 80,70 hektare. Pertamina siap merealisasikan
lahan pengganti seluas 114,85 hektare yang berada di Desa Jatisura Kecamatan
Cikedung.
"Lahan
pengganti tersebut merupakan lahan sawah tadah hujan dan hanya satu kali
produksi. Kami tingkatkan menjadi sawah irigasi teknis dengan pengembangan
sistem irigasi dan jalan usaha tani yang juga kami tingkatkan," kata
Chalid.
Bupati Indramayu
Nina Agustina mengatakan, Pemkab Indramayu berkomitmen untuk tetap
mempertahankan amanah dari pemerintah pusat sebagai daerah lumbung pangan
nasional. Saat ini luasan lahan sawah yang dilindungi seluas 112.965,84
hektare, sedangkan luasan LP2B mencapai 84.684 hektare.
Selain penggantian
lahan LP2B, pengembangan saluran irigasi dan jalan usaha tani. Bupati Nina
Agustina meminta kepada Pertamina untuk juga memperbaiki jalan rusak yang
disebabkan mobilitas kendaraan berat Pertamina.
"Kita harus
terus bersinergi, kita sama-sama mengemban amanah. Tetapi kita juga harus
mengikuti regulasi yang telah ditetapkan," tegas Nina.
Sementara itu
Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Aep Surahman menegaskan, untuk meningkatkan
produksi padi di lahan pengganti tersebut, Pertamina juga harus melakukan
normalisasi atau pengerukan Situ Bolang sebagai sumber cadangan air para
petani.
"Untuk jangka
pendek air tanah atau bor ini bisa kita lakukan. Tetapi untuk sumber air
irigasi jangka panjang, maka Situ Bolang harus dilakukan normalisasi,"
kata Aep.
Rakor yang dipimpin
Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri RI Tomsi Tohir tersebut juga dihadiri oleh
jajaran Pertamina dan beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
lingkungan Pemkab Indramayu.Source-Diskominfo-deni-(majalahgalang.com//ras/prt-bob)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar