MAJALAHGALANG.COM-MEDAN SUMUT:Pj Gubernur Hassanudin mengapresiasi
kehadiran Galeri Sejarah Tionghoa Sumut yang menampilkan berbagai koleksi
lukisan dan artefak tentang sejarah perjalanan etnis Tionghoa di Sumut.
Hassanudin mengatakan etnis Tionghoa merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Sumut.
Migrasi etnis Tionghoa ke Sumut, terkhusus Kota Medan telah terjadi sejak masa
kerajaaan, ini dibuktikan adanya beberapa situs peninggalan sejarah seperti,
situs Kota Cina dan situs Bongal di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Selain itu, kehadiran tokoh-tokoh etnis Tionghoa
mendirikan pabrik dan menularkan semangat menjadi pengusaha. Bahkan seorang
tokoh Tionghoa bernama Tjong A Fe berkontribusi besar untuk pembangunan Kota
Medan, melalui pendirian bank, rumah sakit dan rumah ibadah lintas agama.
Untuk itu, Hassanudin memberikan apresiasi atas
kehadiran galeri ini, yang menyimpan bukti sejarah keberadaan dan kontribusi
etnis Tionghoa untuk pembanguann Kota Medan, maupun Provinsi Sumut yang perlu
diketahui masyarakat luas.
" Saya ucapkan terima kasih kepada MITSU, ini
merupakan suatu rangkaian sejarah peradaban yang perlu diketahui generasi
selanjutnya. Galeri ini bisa menginspirasi para generasi muda Tionghoa untuk
melanjutkan dan mengembangkan apa yang disampaikan leluhur terdahulu. Saya
sudah melihat dan diceritakan bagaimana etnis Tioghoa masuk ke Indonesia,
khususnya Sumut.," katanya.
Untuk itu, Hassanudin berharap kehadiran galeri ini
juga memotivasi dan menginspirasi etnis Tionghoa untuk terus meningkatkan peran
dan kontribusi untuk pembanguan Sumut. Tidak hanya bidang ekonomi, perdagangan,
namun turut andil di bidang kesehatan, pendidikan dan teknologi.
"Kita bersyukur Sumut ini multi etnis, kita
selalu hidup dalam harmoni keberagama. Tentu ini semua menjadikan modal kita
lebih kokoh untuk membangun Indonesia dan Sumut, menjadi lebih baik lagi,"
ujarnya.
Ketua Galeri Sejarah Tionghoa Sumut Juswan Joe menyampaikan,
kehadiran galeri ini atas gagasan dan ide para senior MITSU sejak enam
tahun lalu. Secara bersama-sama berkeinginan bagaimana memenuhi harapan agar
raut muka sejarah perjalanan Etnis Tionghoa di Sumut tidak terpendam dan
menghilang.
" Tujuan utama kita mencatat perjalanan sejarah
perjalanan leluhur Etnis Tionghoa di Indonesia, khususnya Sumut. Mereka datang
pertama kali hanya bekerja sebagai kuli kontrak di perkebunan tembakau, tebu
dan karet. Jadi perjalanan ini menjadi inspirasi generasi muda Tionghoa
bagaimana ikut membangun negara ini, membantu sesama etnis untuk kemajuan
bangsa Indonesia dan khususnya kemajuan Sumut," jelasnya.
Dia juga berharap dukungan semua pihak untuk
memperbanyak catatan dan benda-benda sejarah peninggalan peradaban dan
kebudayaan etnis Tionghoa di Sumut untuk melengkapi galeri, sehingga menjadi
bahan pelajaran buat generasi muda yang bercerminkan sejarah.
Turut hadir mendampingi Pj Gubernur Sumut, Kadis
Kominfo Sumut Ilyas Sitorus, dsn Kadis Pendidikan Sumut Abdul Haris Lubis.SOURCE
H20/DISKOMINFO SUMUT)-(RV)-(MAJALAHGALANG.COM//ras)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar