Selasa, 09 Juli 2013

PERPISAHAN SMAN I HAURGEULIS INDRAMAYU


PERPISAHAN  
UNTUK MENGUKIR HARAPAN KELULUSAN BUKAN AKHIR SEGALANYA

Indramayu, Rakyat Oposisi

Perpisahan atau pelepasan merupakan kodrat yang pasti dilalui bagi siapa saja yang lagi melakukan apapun termasuk dalam hal menuntut ilmu, meka tepat kata pepatah “Setiap pertemuan pasti ada perpisahan” dalam menuntut ilmu di garis formal seperti perpisahan SMAN I (Bonru) Haurgeulis-Indramayu-Jawa Barat baru baru ini memilik momen tersendiri bagi siswa/inya.

Sebagai mana yang dituturkan Lian Lesdarmawati (17) dimana di akuinya nama lahir yang di berikan bapaknya Liana Singsae Wibowo dan di panggil “LI” yaitu Liana=pilihana Singsae=Yang bagus, Wibowo=sempalan nama ujung bapaknya Wibawa yang konon katanya arti nama itu adalah kalau nanti besar harus bias memilih dalam hidupnya yang bagus (benar) dan adil dalam menentukan sikap.
Sementara ini baru mau duduk di kelas XII yang akan dilalui mulai masuknya sekolah 15-Juli-yad, dia mengatakan kepada RO, “perpisahan yang terjadi pada 29 Juni 2013 lalu di SMA Bonru ini merupakan momen bagi para siswa-siswi karena perpisahan di Sekolah dari SD ke SMP, dari SMP ke SMA, dari SMA ke Perguruan Tinggi dan seterusnya merupakan sederetan seserang menuju cita-citanya, maka perpisahan itu merupakan hal penting untuk mengukir harapan”, tandasnya saat ditemui dirumahnya sambil menikmati liburan sekolah.

Gadis “Manja” atau “Manis-manis Manja” ini memiliki cita-cita besar dalam kehidupannya bersikeras punya cita-citanya mengukir langit, bagaimana tidak ketika ditanya wartawan celetuknya dia ingin jadi pemimpin Bangsa yang Adil dan Makmur bagi rakyat, dalam arah berfikirnya sebagaimana yang di bimbing bapaknya supaya hidup bermanfaat bagi rakyat meupun Negara.

Ketika ditanya motivasi apa dalam cita-citanya, dia jawab, “selama ini saya sering melihat dan menonton berita-berita di TV behwa rakyat kondisinya sangat memperihatinkan, seperti adanya demo dimana-mana kalau saya nilai sepertinya, harapan mereka tidak tersalurkan baik melalui Pemerintah maupun DPR yang notabennya sebagai wakil rakyat, sering juga dilihat lewat TV yang namanya penggusuran,

pemukiman maupun tempat usaha rakyat, walaupun pemerintah dalam kiprah itu menurutnya baik tapi tidak berfikir dampaknya, mestinya lebih dikedepankan dong masyarakat yang tersingkirkan mereka juga mempunyai anak istri (keluarga) bukan kah halini bias menambah beban kesengsaraan rakyat dan tambah menjamurnya kemiskinan, mestinya pemerintah sebelumnya menyiapkan lahan yang disediakan bagi mereka yang tergusur baru pas,

 kaya ginikan seerti perang rakyat dengan aparat, rakyat tertindas lebih kejam kaya zaman penjajahan. Saya sebagai pelajar yang di ajarkan Pancasila Perikemanusiaan yang adil dan beradab tidak setuju rakyat ditindas maka saya ingin jadi pemimpin yang tidak kaya gitu, saya suka berwelas-asih bersama rakyat”, katanya sinis menanggapi dan mengkeritisi sikap penguasa.

Walaupun baru mau duduk dikelas XII Li rajin membuat berita yang diorbitkannya melalui wartawan “PF” maupun “WP” dan katanya akan menerobos cita- citanya melalui kewartawanan yang dimulainya membantu menulis di media cetak dan melalui mein Film kalau sudah ada kesempatan dan ada Sutradara maupun produser yang mengalirkannya dalam layar kaca, “kalau saya bisa aktifitas dalam perfilman kan akan dapat honor bisa dapat biaya untuk menuju cita-cita saya,  itung –itung meringankan beban orang tua gitu deh”, tuturnya tertawa renyah.

Kepala SMA Bonru, Asep Ramlih, M.S.E juga berpesan agar siswa kelas XII yang menikmati kelulusan jangan berarogansi tidak pantas atau merayakannya berlebihan seperti coret-coretan baju dan lain-lain apalagi menggunggu ketentraman lingkungan masyarakat seperti  konvoi dan seterusnya yang sama sekali tidak bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.

“ Tolong jangan berlebihan menyambut kelulusan, karena  kelulusan bukan akhir segalanya dan perjalanan kalian (siswa-siswi=red) masih panjang , harus dipicu dengan banyak belajar demi masa depannya, karena dengan sukses dan menanamkan perilaku baik, disiplin sama saja menjaga almamater sekolah asal, dimana para siswa lulus selanjutnya berkiprah dimasyarakat dengan mempublikasikan sifat positif damana pun”,pesan asep saat perpisahan berlangsung yang merasa bangga anak didiknya lulus 100%.
Bagitupun ketua panitia dan humas Toyib, S.Pd berharap bagi para siswa yang telah lulus jika dikemudian hari sukses supaya memberitahukan ke almamaternya, hal ini menurutnya penting sebagai motivasi bagi adik-adik kelasnya.
Pada acara perpisahab tersebut dimeriahkan kesenian yang tercipta dari lingkungan siswa siswinya, dari namanya Angklung, Group Band dan Danser, berkat kerja sama dari unsure panitia acara berjalan dangan baik.

“Saya juga merasa senang atas terlaksananya pelepasan kelas XII sekarang ini, walaupun saya hanya mendengarkan katanya yang hadir dalam acara tersebut, tapi lebih dari itu saya berharap supaya SMA Bonru lebih meningkatkan lagi system belajar ynang tepat bagi siwanya sehingga ketika lulus sesuai yang diharapkan para orang tua, menjadi anak yang berguna bagi Bangsa dan Negara lebih khusus bagi dirinya sendiri, berdedikasi, menghormati orang tua kelak juga hidup penuh disiplin. Hal ini juga harus disoritauladani bagi para gurunya, mengajar penuh disiplin dan jangan sampai ada guru tidak hadir ketika ada jadwal mengajar karna akan berdampak kompleks bagi para siswa seperti keluyuran yang tidak-tidak dan lain-lain sebab gurunya mencontohkan sifat tidak disiplin“, tutur wali murid yang tidak menyebutkan namanya.

“Memang sampai saat ini belum ada  hukum yang jelas bagi korupsi waktu, baru tahap hukuman korupsi uang, maka untuk mendisiplinkan guru-guru atau pegawai-pegawai yang di gaji, sejauh ini baru dilakukan hukuman hanya teguran disiplin, ini pun masih setengah hati”, tambahan walimurid yang katanya juga setiap guru harus bisa menceritakan sifat dan sikap yang diamanatkan Kihajar Dewantara selaku pahlawan pendidikan kita yaitu “ Ingarso Sungtolado, Ingmadyo Mangun Kasro, dan Tutwuri Handayani”, (Kusal)
------------------------ Sabtu 6 juli 2013 Kusnan Alwibowo ------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar