Kamis, 24 Februari 2011

Indonesia Diwacanakan Akan Dibagi 6 Wilayah

Rapat Kerja Kepala Daerah Se Indonesia Di Bogor



PDF Cetak Email

Makasar-"kba.GALANG"

Pemerintah pusat mewacanakan Indonesia akan dibagi dalam enam koridor wilayah untuk melakukan percepatan pembangunan dan perluasan ekonomi di seluruh Indonesia.

"Ada paradigma baru pemerintah dalam percepatan pembangunan dan perluasan ekonomi Indonesia dibagi berdasarkan enam koridor yaitu koridor Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Bali-Nusa Tenggara," kata Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang di Makassar, Rabu, memaparkan salah satu pembahasan dalam rapat kerja pemerintah yang diikuti oleh kepala daerah se-Indonesia di Bogor Jawa Barat.

Paradigma baru tersebut terkait peran Badan Usaha Milik Negara dalam melakukan investasi. Selama ini, lanjutnya, nilai investasi BUMN sekitar Rp380 triliun per tahun dan diharapkan dengan pandangan baru ini nilai investasinya diperkirakan akan meningkat hingga lebih Rp860 triliun.

Bentuk-bentuk investasinya nanti akan disesuaikan dengan kelebihan satu wilayah seperti pertambangan di Kalimantan dan produksi dan pengolahan hasil pertanian perkebunan dan kelautan di Sulawesi. "Bukan berarti tambang tidak. Porsi Sulsel sebagai daerah yang mencapai surplus produksi beras juga terkait juga ketahanan pangan nasional dan dunia," katanya.   Ia mencontohkan, kelangkaan pangan ada salah satu pergolakan di Mesir dan keadaan terus berlangsung dan semakin memburuk hingga saat ini. "Saya telah memprediksikan kondisi itu dan Indonesia menyadari itu," jelasnya.

Sulsel sebagai daerah yang memiliki porsi ketahanan pangan meminta kepada pemerintah pusat untuk memberikan dukungan infrakstruktur pertanian termasuk pembangunan jalan. "Termasuk jalur trans Sulawesi diusulkan bisa menjadi dua jalur seperti Makassar-Parepare hingga ke provinsi lain di sekitar Sulsel," ujarnya.

Selain itu, pada pertemuan tersebut, wakil gubernur juga pemerintah pusat agar memperhatikan sejumlah regulasi yang menghambat dan tumpang tindih seperti ijin pertambangan dan persoalan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). "Ini menjadi peluang kita ke depan membangun Sulawesi yang utuh," ujarnya.

Begitu juga untuk memenuhi target menjadikan Makassar sebagai titik pusat transportasi darat dan laut di timur Indonesia. "Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar akan dikembangkan lagi, sama halnya dengan terminal penumpang di Bandara Internasional Hasanuddin yang memiliki daya tampung hingga tujuh setengah juta, selama dua tahun terakhir telah kedatangan sebanyak 6,7 juta," jelasnya.(Ant)-//kba.ajiinews//galang//
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar