PBB Akan Seret Anggotanya
Beirut –"kba.GALANG"
Pemerintahan koalisi Lebanon tumbang setelah 11 menteri Hisbulah dan sekutunya mundur, Rabu (12/1).
Pengunduran jajaran menteri Hisbulah diumumkan selagi Perdana Menteri Saad Hariri, putra Rafik, sedang bertemu Presiden AS Barack Obama di Washington.
Pihak Hisbulah mencurigai peradilan yang diselenggarakan PBB akan menyeret anggotanya. Menteri Energi Gibran Basil mengatakan pengunduran diri massal itu terkait dengan pengadilan atas kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri.
Padahal, sehari sebelum pengunduran diri massal, upaya pemerintah Suriah dan Arab Saudi untuk menciptakan kesepakatan politis gagal tercapai. Oposisi mengklaim peluang kesepakatan digagalkan AS.
Namun, Obama balik menuding langkah Hisbulah kemarin yang justru menciptakan kendala tambahan. Masyarakat internasional mencemaskan runtuhnya pemerintahan koalisi Lebanon dapat memicu pertikaian sektarian. Bentrok antarkelompok terakhir kali terjadi di Beirut pada 2008.
Pemerintahan Lebanon tumbang setelah salah satu menteri yang ditunjuk presiden, Menteri Dalam Negeri Adnan Sayyed Hussein, menggalang 10 menteri Hisbulah dan sekutunya untuk mundur. Dalam pengumumannya, mereka menyatakan sengaja mundur untuk menumbangkan pemerintah.
Sesuai undang-undang, Hariri kini bertindak sebagai kepala pemerintahan sementara (caretaker), dan Presiden Suleiman segera bertemu parlemen untuk mencari PM baru.
Bassil, anggota Gerakan Patriotik Kemerdekaan Kristen, mengatakan PM menolak tuntutan mereka untuk menyelenggarakan rapat kabinet guna membahas pembatalan semua kesepakatan dengan Pengadilan Khusus untuk Lebanon (STL) serta menolak semua dakwaan yang dihasilkannya.
“Masa kelonggaran sudah berakhir dan waktu menunggu yang kami lalui tanpa hasil juga sudah selesai,” kata Bassil.
Yakinkan Tidak Tunduk
Menteri Lingkungan Hidup Mohammed Rahhal, anggota Gerakan Masa Depan, mengatakan pengunduran diri massal bertujuan melumpuhkan negara dan memaksa Hariri menolak kewenangan hasil pengadilan atas kasus pembunuhan ayahnya, sesuatu yang sulit dilakukan Hariri.
Rahhal yakin Hariri tidak akan tunduk hanya karena desakan beberapa orang di pemerintahannya. “Mereka pikir dengan terus melakukan tekanan, Hariri akan tunduk. Mereka keliru,” kata Rahhal.
Sekutu Hariri lain mengecam Hisbulah yang sengaja mengumumkan pengunduran diri berbarengan dengan pertemuan perdana menteri dengan Obama. Hariri sendiri belum berkomentar tapi orang dekatnya mengatakan dia akan bertolak ke Paris untuk membahas krisis ini dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy sebelum kembali ke Beirut.
Hariri sendiri bisa sedikit tenang setelah dapat jaminan dukungan AS. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, Obama menyampaikan pujiannya terhadap Hariri atas “kepemimpinannya yang teguh dan upaya untuk mencapai perdamaian, stabilitas, dan konsensus di Lebanon dalam keadaan yang sulit.”
Berdasarkan kesepakatan pembagian kekuasaan November 2009 untuk mengakhiri lima bulan kebuntuan, gerakan Islam Shiah Hisbulah menerima dua kursi dalam kabinet koalisi yang terdiri atas 30 orang. Sekutunya, gerakan Shiah Amal dan blok pemimpin Kristen Maronit dan mantan jenderal Michel Aoun, mendapat delapan kursi.
Gerakan Masa Depan Sunni yang dipimpin Hariri, serta kelompok Kristen Maronite dan Druze yang menjadi sekutunya, mendapat 15 kursi di kabinet. Lima posisi menteri lain ditunjuk oleh Presiden Michel Suleiman. Pengunduran diri Hisbulah dan sekutunya, yang mencapai lebih dari sepertiga kabinet, cukup untuk menjatuhkan pemerintahan.
Rafik Hariri, ayah 22 orang lain tewas saat sebuah bom dahsyat menghantam iring-iringan kendaraannya di Beirut pada Februari 2005. Tudingan langsung diarahkan ke Suriah. Belakangan ini muncul dugaan kuat bahwa pelaku utama pengeboman itu adalah anggota Hisbulah
Lembaga penyiaran Kanada, CBC, November lalu melaporkan bahwa bukti-bukti yang dikumpulkan kepolisian Lebanon dan PBB menunjukkan fakta pembunuh berasal dari kelompok Hisbulah.
sumber sinar harapan (ant/ap/afp/bbc/loe)-//kba.ajiinews//galang//.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar