Jumat, 14 Januari 2011

Pasien Disetubuhi Mahar Telur Angsa


Setubuhi Empat Pasien, Dukun Cabul Ditangkap Merekayasa, Dalam Telur Diisi Kawat
Bali Post-"kba.GALANG"

Kedok tersangka Muhammad Nursidik (32) asal Jember akhirnya terbongkar. Tersangka diketahui praktik sebagai dukun cabul sejak enam tahun silam. Namun, tersangka mengaku baru mencabuli empat pasien. Kuat dugaan, masih banyak pasien yang sempat berobat ke tersangka menjadi korban. Penyidik masih mendalami pemeriksaan tersangka. Kini, dia telah ditahan dan diperiksa intensif di ruangan penyidik Polsek Denpasar Timur (Dentim).
Terbongkarnya kasus pencabulan ini berdasarkan laporan salah satu pasien tersangka berinisial EA (23) asal Jalan Imam Bonjol, Denpasar, Kamis (13/1). Korban mengaku dicabuli oleh tersangka yang mengaku dukun. Tempat praktik tersangka berada di Jalan Pantai Padanggalak, Taman Festival Bali, Denpasar Timur.

''Kami menerima pengaduan korban. Selanjutnya, kami terjunkan anggota untuk menyelidiki,'' kata Kapolsek Dentim AKP I Gusti Nyoman Wintara, Jumat (14/1) kemarin.
Pasukan buser yang dikendalikan Kanit Reskrim Iptu Agus Prihadinika bergerak ke TKP. Sayangnya, tersangka ternyata sudah kabur dari tempat praktiknya. Meski demikian, polisi memasang strategi dengan menggunakan mertua korban menjadi pancingan. Mertua korban menelepon tersangka dan mengatakan bahwa menantunya telah dicabuli tersangka.

Tersangka pun mengakui hal itu dan meminta persoalannya untuk tidak diperpanjang.
Setelah dilakukan pembicaraan, tersangka bersedia untuk membayar Rp 5 juta guna menyelesaikan masalahnya. Begitu transaksi berhasil, mertua korban meminta untuk bertemu di tempat praktik tersangka. Sekitar pukul 18.30 wita, tersangka datang ke TKP. Tersangka pun dibekuk tanpa melakukan perlawanan.

''Interogasi awal, tersangka mengakui perbuatannya. Selanjutnya tersangka digelandang ke Mapolsek Dentim untuk diproses lebih lanjut,'' kata Kapolsek Wintara, kemarin.
Hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengaku sudah mencabuli empat pasiennya. Tiga orang di antaranya belum diketahui namanya. Sebab, baru satu korban yang melapor. Kendati pengakuan korban baru empat, polisi menduga banyak pasien yang menjadi korban aksi bejat tersangka.

Bagaimana awal terjadinya aksi pencabulan berkedok dukun itu? Kapolsek Wintara menjelaskan, korban dan suaminya datang ke TKP dengan maksud untuk berobat. Korban mengeluh mengalami sakit kepala dan perut. Sebelum ke TKP, korban membeli telur untuk dibawa ke sang dukun. Terlur itu, kata perwira asal Tabanan ini, digunakan untuk mendeteksi penyakit yang diderita pasien. Telur itu digosok-gosokkan di tubuh korban yang sakit. Telur ini sejatinya sudah direkayasa tersangka. Telur yang kelihatan masih utuh dilubangi dengan pisau dan di dalamnya diisi kawat. Ketika telur itu dipecah, telur pun berisi kawat.
Itulah yang dijadikan bukti untuk meyakinkan korban bahwa ia sakit karena diguna-guna orang.

''Bahkan, korban juga ditakut-takuti, jika penyakit itu tidak diobati, maka akan mengalami kelumpuhan permanen. Dengan penjelasan tersangka itu, korban bersama suaminya menurut saja. Suami korban pun diminta untuk mencari telur angsa dan kembang,'' ujarnya.
Setelah suami korban pergi, tersangka mulai menjalankan aksinya. Tersangka mengatakan kepada korban, untuk menyembuhkan penyakitnya, korban harus disetubuhi. Sedangkan mengingat penjelasan tersangka bahwa korban akan lumpuh permanen, korban pun menurut saja demi kesembuhan penyakitnya.

Selang beberapa jam, suami korban datang dan membawa telur dan kembang. Tersangka pun kembali menggosok-gosokkan telur itu ke daerah yang dirasakan sakit oleh korban. Setelah telur itu dipecah, kembali kawat keluar dari dalam telur. Tersangka mengatakan bahwa penyakitnya sudah keluar dan korban bersama suaminya diperbolehkan pulang. ''Saat pulang itulah korban bercerita dan akhirnya kasus ini dilaporkan ke Polsek Dentim,'' imbuhnya. sumber bali pos (kmb21)-//kba.ajiinews//galang//


Tersangka adalah Sarjana Hukum


SEJATINYA tersangka Muhammad Nursidik dikenal sebagai dukun sejak lama. Bahkan satu hari, sekitar 40 pasien datang ke tempat praktiknya di Jalan Pantai Padanggalak, Taman Festival Bali, Denpasar Timur. Namun, warga di sekitar tak menyangka, ternyata praktik sang dukun itu terdapat tindak kriminalnya.
Sebab, tersangka merupakan lulusan perguruan tinggi yang bergelar sarjana hukum di salah satu universitas swasta di Denpasar. Mestinya, apa yang dilakukannya itu tahu betul apa dampaknya.
Masyarakat percaya akan sistem pengobatan yang menakjubkan. Mereka berpikir bahwa telur yang digunakan untuk mediasi pengobatan, betul-betul ada kawatnya di dalam. ''Saya memang bisa mengobati orang. Tetapi, saya tahu cuma sedikit-sedikit saja,'' akunya kepada penyidik, kemarin.
Tersangka yang mempunyai dua istri asal Bali ini melakukan aksi jahatnya karena inisiatif sendiri. Sudah empat pasien yang diakui telah dicabuli tersangka. ''Saya setubuhi empat korban. Saya sangat menyesal apa yang saya lakukan itu. Saya sudah pasrah dan menerima hukuman,'' akunya di hadapan awak media, Jumat (14/1) kemarin.
Sementara itu, Kapolsek Wintara menambahkan, barang bukti yang diamankan dari rumah korban yakni buku tamu pasien, dua buah tempat telur, dua spidol, dua buah keris, potongan kawat, pisau, gunting dan tisu. Kini, tempat praktik juga sudah dipasangi garis polisi. (kmb21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar