Menko Perekonomian RI Hatta Rajasa | ![]() ![]() | ![]() |
Jakarta-"kba.GALANG" Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, investor India akan menamankan investasinya di Indonesia sebesar 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp136,36 triliun di Indonesia. “Rencananya akan dilakukan mengembangkan hubungan ekonomi kedua negara. Akan banyak sekali kerjasama yang akan ditandatangani, lebih dari 15 Agreement,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta Kamis (20/1). Dikatakan, dana segar tersebut merupakan bentuk komitmen kerja sama yang bakal ditandatangani pada saat kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke India pada akhir Januari 2011. Menurut Hatta, nilai investasi India tersebut rencananya akan disalurkan untuk pengembangan kereta api di Sumatera Selatan yang ditaksir mencapai 1,5 -2 miliar dolar AS. Sebagian besar dana tersebut juga akan digunakan untuk pembangunan proyek infrastruktur lainnya. Sementara itu, Menteri Perindustrian, MS Hidayat menambahkan, kerja sama antara Indonesia dan India tersebut akan dilakukan melalui skema swasta antarswasta (B to B) dan antarpemerintah (G to G). Untuk skema B to B sendiri terdapat setidaknya lebih dari 10 perjanjian yang bakal ditandatangani. Untuk G to G nanti ditandatangani di depan presiden, di antaranya perjajian antara Menteri Perindustrian dan Minister of Chemical Fertilizer India. Sedangkan Nota kesepahaman lain yang bakal ditandatangani adalah penandatangan antara Kementerian Perindustrian dengan perusahaan swasta, Primex untuk mengolah proses nilai tambah dari pasir besi. “Kemenperin juga akan menandatangani kesepakatan dengan perusahaan swasta India, Primex, untuk proses nilai tambah dari iron sand atau pasir besi. Itu mau dibikin value added-nya, nilai tambahnya, titanium, uranium. Tapi pasirnya sendiri dipulangin lagi ke Indonesia. Jadi nggak ekspor pasir mentah seperti yang sekarang ini kita lakukan di RRC,” tegasnya. Untuk keseluruhan penandatangan tersebut, Hidayat memperkirakan nilai investasi dari masing-masing kesepakatan berkisar antara 1 miliar dolar AS. Penandatanganan kerja sama antara perusahaan swasta di antaranya akan dilakukan pada sektor infrastruktur dan pembangkit listrik. Jumlah penandatangan yang akan dilakukan mencapai 15 nota kesepahaman. sumber analisa (try)-//kba.ajiinews//galang//. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar