Jakarta-"kba.GALANG"
Pemberitaan media kadang masih menempatkan pemerintah pada posisi kurang menguntungkan. Meski begitu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap mengapresiasi dunia pers tanah air.
“Pers Indonesia sudah dalam track yang benar secara keseluruhan,’’ kata Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono menirukan ucapan SBY seusai pertemuan di Kantor Presiden, Jumat 21 Januari.
Meski pers Indonesia masih memiliki banyak kekurangan, kata SBY, hal tersebut masih dinilai wajar. ’’Kalau ada kekurangan, itu hal yang wajar. Pemerintah juga kadang-kadang ada kesalahan,’’ tutur Margiono.
Namun, kalangan pers terus melakukan perbaikan ke arah profesional. ’’Beliau katakan itu sebagai upaya yang serius untuk memperbaiki pers,’’ imbuhnya.
Margiono bersama panitia peringatan Hari Pers Nasional (HPN) kemarin menemui Presiden dalam rangka persiapan peringatan HPN 2011 yang dilangsungkan di Kupang, NTT, 9 Februari mendatang. SBY akan hadir dalam peringatan HPN tersebut.
’’Presiden juga akan ke Atambua untuk melihat beberapa potensi proyek pembangunan yang direncanakan di NTT,’’ ungkap bos Rakyat Merdeka (Grup FAJAR) itu. Dalam HPN nanti, ada pemberian penghargaan Adinegoro untuk karya tulis wartawan.
Dalam kesempatan tersebut, Margiono juga menyinggung sertifikasi kompetensi wartawan yang dicanangkan tahun lalu. Ratifikasinya secara resmi dimulai tahun depan dan saat ini dalam proses sosialisasi. ’’Salah satu yang menandai proses itu adalah pemberian sertifikasi untuk kompetensi wartawan pada Hari Pers Nasional tahun ini,’’ urainya.
Ketua Dewan Pers Bagir Manan yang juga hadir dalam pertemuan dengan SBY tersebut mencatat perkembangan yang luar biasa pada setiap HPN. Menurut dia, dalam HPN, yang dibicarakan bukan hanya masalah internal pers. ’’Tapi, kita juga bicara masalah nasional yang aktual,’’ katanya. ’’Jangan sampai orang katakan pers hidup untuk diri sendiri,’’ lanjut mantan ketua Mahkamah Agung tersebut.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang akan menjadi tuan rumah HPN 2011 berharap peringatan itu berdampak bagi daerah yang dipimpinnya. Termasuk promosi Pulau Komodo yang saat ini masuk nomine tujuh keajaiban dunia. ’’Komodo, danau tiga warna Kelimutu, dan berbagai objek lainnya mudah-mudahan nanti bisa terpublikasi secara baik,’’ ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula beberapa insan pers. Di antaranya, mantan Ketua PWI Tarman Azam, Ketua SPS Dahlan Iskan, Sabam Siagian, dan Bambang Harymurti. Sementara Presiden didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkominfo Tifatul Sembiring, serta Seskab Dipo Alam. sumber harian fajar(jpnn)-//kba.ajiinews//galang//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar