![Petugas memeriksa perahu motor nelayan Nur Hidayah yang rusak akibat ledakan saat merapat di Pelabuhan Paotere, Makassar, Kamis (6/1). [SP/M Kiblat Said]](http://www.suarapembaruan.com/media/images/medium2/20110106164656654.jpg)
[BENGKULU] -"kba-GALANG "
Sejak sepekan ini wilayah Bengkulu dilanda bandai sehingga ribuan nelayan tradisional daerah itu tidak bisa melaut. Hal ini terjadi karena gelombang di perairan Bengkulu mencapai ketinggian di atas empat meter.
'Sudah satu minggu ini, kami tidak bisa melaut karena gelombang tinggi dan badai masih melanda wilayah Bengkulu. Kami takut berangkat ke laut nanti disapu gelombang besar," kata Sulaiman (42), nelayan Pulau Baai, Kota Bengkulu kepada SP, di Bengkulu, Sabtu (8/1).
Meski ada nelayan yang nekat berangkat ke laut paling tinggi mencari ikan sekitar 3 mil dari pantai. Sebab, pada jarak ini gelombang tidak terlalu tinggi. Dengan demikian, para nelayan masih bisa menebar alat tangkap di laut. Namun, hasil tangkap sedikit karena ikan yang banyak berada di laut lepas.
"Bagi kami tidak masalah yang penting setiap hari ada pendapatan, sehingga kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi dan dapur tetap mengepul," ujarnya.
Selain itu, ongkos anak sekolah dapat teratasi dari hasil melaut. "Jadi, meski gelombang besar tetap saya paksakan berangkat ke laut, tapi mencari ikan paling jauh 3 mil dari pantai meski hasil tangkapan sedikit," ujarnya.
Hal senada diakui Sahlan (27), nelayan Pasar Baru, Kota Bengkulu. Ia mengatakan, sudah hampir dua minggu dia tidak berangkat ke laut karena gelombang tinggi. “Sejak gelombang tinggi disertai badai melanda Bengkulu saya dan teman-teman tidak berangkat ke laut. Kita baru berangkat ke laut kalau gelombang benar-benar aman," ujarnya.
Sekarang itu, benar-benar istirahat di rumah sambil menunggu gelombang normal dan tidak ada lagi badai. "Kalau gelombang sudah normal dan badai tidak ada lagi baru kita berangkat ke laut," ujarnya.
Menyusul tidak melautnya para nelayan itu, harga ikan di sejumlah pasar tradisional daerah itu mengalami kenaikan. Pantauan SP di sejumlah pasar tradisional Sabtu pagi menunjukkan, rata-rata kenaikan harga ikan laut di daerah antara Rp 3.000- Rp 5.000 per kg.
Harga ikan Tengiri naik dari Rp 35.000 menjadi Rp 40.000 per kg, ikan Gebur dari Rp 25.000 menjadi Rp 30.000 per kg, ikan Gembolo dari Rp 15.000 menjadi Rp 18.000 per kg, ikan Tongkol dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per kg. sumber sp.online143]-//kba-galang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar