Investasi Baru Industri Manufaktur Rp 124,6 Triliun
Jakarta ,"kba-GALANG"
Sektor industri pengolahan nonmigas (manufaktur) ditargetkan dapat menyerap investasi baru sebesar Rp 124,6 triliun pada tahun 2011 mendatang.
Untuk mengejar target tersebut, pemerintah telah menyiapkan fasilitas dan insentif berupa tax allowance serta tax holiday yang rencananya akan diberlakukan mulai tahun depan.
Jika target investasi itu tercapai, pemerintah optimistis pertumbuhan sektor industri manufaktur nasional bisa tumbuh sebesar 5,2 hingga 6,1 persen atau meningkat dibandingkan realisasi pada tahun 2010 ini sebesar 4,69 persen.
“Selain pemberian fasilitas dan insentif fiskal tersebut kami juga telah memfokuskan pengembangan pada enam kelompok industri prioritas, yakni sektor industri padat karya, industri kecil menengah, industri barang modal, industri berbasis sumber daya alam, industri pertumbuhan tinggi, dan industri prioritas khusus,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat di Jakarta.
Menurut Menperin, dengan terget investasi baru sebesar Rp 124,6 triliun tersebut, penyerapan tenaga kerja secara kumulatif pada tahun 2011 juga diharapkan bisa bertambah sebesar 14.905.019 orang.
Sementara itu, ekspor industri manufaktur untuk tahun 2011 diproyeksikan mencapai US$ 92,26 miliar atau meningkat dibandingkan realisasi ekspor tahun 2010 sebesar US$ 68,8 miliar.
Sementara itu, sepanjang tahun 2010 sendiri Kemenperin mencatat total investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di sektor industri manufaktur sebesar Rp 17,03 triliun, sedangkan untuk Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor industri selama bulan Januari-September 2010 mencapai US$ 2,5 miliar.
Dari sisi peningkatan daya saing industri manufaktur nasional, lanjut Hidayat, Kemenperin sendiri telah merancang strategi untuk pengembangan enam kelompok industri tersebut.sumber hu sinar harapan ,moh ridwan. @ kba-GALANG.mah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar