Rabu, 08 Oktober 2025

Gubernur Jabar KDM Dengan Bupati Indramayu Lucky Hakim Buat Aplikasi Tenaga Kerja Anti Calo

 

DENGGOL Bicara Siapa Dia:Buktikan Untuk Rakyat Dermayu

 



MAJALAHGALANG.COM-INDRAMAYU JAWA BARAT:Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi meluncurkan aplikasi pencarian kerja berbasis digital bernama Nyari Gawe, sebagai langkah mempercepat akses masyarakat terhadap lapangan kerja, khususnya di kawasan industri. 

Peluncuran program ini berlangsung di PT Sun Bright Lestari (PT. SBL), Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu, dan diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Selasa (7/10/2025). 

Melalui aplikasi ini, Pemprov Jabar berupaya menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih transparan, efisien, dan bebas dari praktik percaloan yang selama ini merugikan pencari kerja. Dedi Mulyadi menegaskan bahwa “Nyari Gawe” hadir sebagai solusi digital untuk menjembatani langsung antara masyarakat pencari kerja dengan perusahaan.

“Masyarakat cukup mendaftarkan nama dan nomor telepon ke Dinas Tenaga Kerja. Nantinya pihak HRD perusahaan akan memanggil langsung tanpa harus melamar ke banyak tempat. Ini lebih cepat dan tidak ribet,” ujar Dedi Mulyadi. 

Dedi menjelaskan, sistem “Nyari Gawe” memungkinkan pemerintah daerah untuk mengirimkan data pencari kerja secara langsung kepada perusahaan sesuai kualifikasi. Dengan mekanisme ini, proses rekrutmen tidak hanya menjadi lebih cepat, tetapi juga menghapus peluang terjadinya pungutan liar.

Pada tahap awal peluncuran di PT. SBL, total kebutuhan tenaga kerja di perusahaan tersebut mencapai 530 orang, sementara 17 perusahaan lain bergabung secara daring dengan proyeksi mencapai 11.500 lowongan hingga akhir tahun 2025.

Pemprov Jabar juga menargetkan peningkatan formasi kerja hingga 25 persen pada 2026, atau sekitar 14.375 lowongan baru.

Bupati Indramayu Lucky Hakim yang turut hadir dalam acara tersebut menyambut positif kehadiran aplikasi “Nyari Gawe”. Lucky menilai, inovasi ini dapat mengakhiri praktik pungutan liar dan sistem rekrutmen tidak sehat yang selama ini membebani masyarakat.

“Selama ini ada warga yang harus membayar dua hingga dua setengah juta rupiah hanya untuk bisa bekerja di pabrik. Bahkan, ada yang pingsan karena antre panjang. Ini semua harus dihentikan,” tegas Lucky Hakim.

Lucky juga meminta seluruh perusahaan di Indramayu untuk mendukung sistem rekrutmen transparan tanpa biaya tambahan. Menurutnya, aplikasi “Nyari Gawe” menjadi solusi tepat untuk memastikan setiap warga memiliki kesempatan kerja yang adil dan layak.

Aplikasi “Nyari Gawe” saat ini bisa diakses melalui tautan s.id/appNyariGawe, dan akan segera tersedia di Play Store dalam waktu dekat. Pemerintah berharap, platform ini tidak hanya membantu warga mencari kerja, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi digital sektor ketenagakerjaan di Jawa Barat.(sorana.co.id//ras//rewi/@aa deni)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar