DENGGOL Bicara Siapa Dia:Jelaskan
Tidak Korupsi Selesai
MAJALAHGALANG.COM-JAKARTA:Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) mengajak dunia kampus menjadi garda depan gerakan antikorupsi lewat
program 'Biasakan Yang Benar' (BYB). Program ini resmi dibuka di Universitas
Paramadina, Jakarta, Rabu (8/10), sebagai langkah menanamkan kejujuran dan integritas
sejak dini di tengah maraknya praktik korupsi yang menggerus kepercayaan
publik.
“Petty corruption adalah akar korupsi besar jika
tidak dicegah sejak awal. Kita bisa menanamkan moralitas dan integritas untuk
mencegahnya,” tegas Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo.
Menurutnya, pemberantasan korupsi tidak bisa hanya mengandalkan
aparat penegak hukum. Perubahan sejati harus dimulai dari masyarakat, terutama
kampus yang menjadi ruang tumbuh generasi pemimpin masa depan.
Sementara itu, Direktur Soskam Antikorupsi KPK, Amir Arief,
menekankan kekuasaan dan kepercayaan sering kali menjadi ujian moral yang
paling berat. Dengan demikian, menurutnya kejujuran merupakan kunci.
“Individu yang berintegritas akan menularkan serta menumbuhkan
hal baik bagi lingkungan sekitarnya,” ujarnya.
Diketahui program BYB menjadi bagian dari rangkaian menuju
peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025. Dalam kurun waktu 8
Oktober–20 November 2025, KPK akan menggelar berbagai kegiatan di kampus dan
perpustakaan di sejumlah kota di Indonesia.
Selama dua hari di Universitas Paramadina, KPK menghadirkan
beragam aktivitas edukatif, seperti Talkshow Antikorupsi, Panggung Integritas,
Workshop Media Sosial, dan Klinik Antikorupsi. KPK juga menghadirkan narasumber
lintas latas, mulai dari komika, konten kreator, akademisi, hingga pegiat
antikorupsi guna menjangkau audiens muda dengan lebih ringan namun berdampak.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta periode
2017-2022 sekaligus eks Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan,
mengapresiasi konsistensi kampus tersebut dalam menjadikan pendidikan
antikorupsi sebagai mata kuliah wajib.
“Ini menjadi bagian usaha kita untuk mencegah dan mengendalikan
praktik korupsi yang masif di negeri ini,” ujarnya.
Senada, Wakil Rektor Universitas Paramadina, Fatchiah E.
Kertamuda, mengungkapkan kebijakan tersebut sudah diterapkan sejak 2008
sehingga menjadikan Paramadina sebagai kampus pertama yang mewajibkan mata
kuliah antikorupsi dalam silabusnya.
“Awalnya banyak yang mempertanyakan langkah kami. Namun, ini
cara kami terus berbenah dan memperbaiki diri, mewujudkan kampus
berintegritas,” tutur Fatchiah.
Gagasan itu berakar dari keprihatinan terhadap masifnya korupsi
di tanah air. Inisiator program pendidikan antikorupsi Paramadina, Wijayanto
Samirin, menuturkan kurikulum tersebut mulai dirancang sejak 2007 dengan tujuan
sederhana, yaitu menekan perilaku koruptif dan mencetak generasi berintegritas.
Dengan demikian, KPK menegaskan dukungannya terhadap seluruh
inisiatif lembaga pendidikan yang menumbuhkan kesadaran dan keteladanan dalam
berintegritas. Melalui kolaborasi ini, KPK berharap nilai kejujuran dan
tanggung jawab tidak hanya diajarkan di ruang kelas, tapi dibiasakan dalam
keseharian mahasiswa dan dosen.
KPK berharap "Biasakan Yang Benar" bukan sekadar
slogan, melainkan ajakan guna menjadikan integritas sebagai kebiasaan, bukan
pengecualian. Dengan semangat itu, KPK percaya perubahan besar akan lahir dari
kampus, di mana generasi muda belajar membedakan benar dan salah, serta berani memilih
bertindak benar.Source https://www.kpk.go.id/-(majalahgalang.com//ras/sabar sembiring)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar