Denggol Bicara Siapa Dia:Pastikan Dunia
Pendidikan Bersih Dari Pungli….?
MAJALAHGALANG.COM-BANDUNG JAWA BARAT:Dunia
Pendidikan di Indonesia saat ini menjadi sorotan. terutama di Provinsi Jawa
Barat yang masih belum kondusif. Dugaan berbagai kecurangan muncul di berbagai
daerah di Provinsi Jawa Barat. Dalam proses PPDB Tahun 2023 – 2024 ini sangat
Rentan dengan dugaan aroma korupsi baik oleh pihak dinas terkait yaitu Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Perwakilan Kepala Cabang Dinas ( KCD )
juga melalui Kepala Sekolah SMA Negeri di Jawa Barat khususnya disekitar
Bandung Raya.
Dugaan Korupsi ini di sampaikan oleh
beberapa masyarakat di Jawa Barat yang tidak mau di sebutkan namanya saat di
wawancara oleh Wartawan. Ketika ada pengumuman hasil penerimaan siswa baru di
tingkat SMK dan SMA Negeri di Kota Bandung, Kab. Bandung, Cimahi dan Kabupaten
Bandung Barat, mereka sangat kecewa dengan hasil pengumuman tersebut.
Seseorang yang bernama " M
",sangat kecewa putranya tidak
masuk SMA Negeri. Padahal zonasi rumah
ke sekolah yang di tuju berjarak 540 meter. Kekecewaan juga di alami oleh orang
tua yang bernama " E ". Dia mendaftarkan anaknya melalui jalur prestasi
ke SMA Negeri 3 Bandung dengan membawa bukti Piagam Penghargaan Setingkat
Nasional.
Ia mengatakan bahwa ia tidak ada
panggilan untuk Uji Kompetensi, tapi langsung dinyatakan Gagal. Dimana Keadilan
bagi Putri Kami yang berprestasi, " ujarnya. Sampai saat ini ia tidak
mendapat jawaban serta kejelasan dari pihak Disdik Jabar.
Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Brigjen TNI ( Purn ) H Taufik Hidayat menyampaikan, ” semoga putera – puteri bangsa
yang mau masuk sekolah di Jawa Barat mendapatkan sekolah terbaik dan dapat
menjalani pendidikan belajar dengan sebaik- baiknya “, harap Ketua DPRD
Prov.Jabar.
” Pemerintah harus melayani dan
melindungi hak warga Jawa Barat untuk mendapat pendidikan terbaik “, ungkap
Ketua DPRD JABAR dengan semangatnya dalam suasana silaturahmi dengan warga
masyarakat Jabar di Bandung. Jum’at, 9 Agustus 2024
Ketua DPRD Jabar H Taufik Hidayat juga
telah meminta Ketua Komisi V DPRD JABAR , Drs.H.Abdul Harris Boihoe untuk
membantu menyelesaikan permasalahan PPDB JABAR yang masih belum selesai.
Badan Ketua Umum BKBR ( Berantas
Korupsi Bela Rakyat) dan TB. Kurnia, MA sebagai ketua DPD Generasi Penerus
Perintis Kemerdekaan ( GPPK )
mengungkapkan bahwa kami sangat
peduli memperjuangkan Pendidikan anak – anak di Jawa Barat.
Salah satu topik yang sedang hangat,
permasalahan PPDB 2024 di Jawa Barat yang sampai saat ini belum terselesaikan.
Dari pantauan dilapangan, masih banyak siswa siswi yang belum mendapatkan sekolah
di SMAN / SMKN tujuan mereka, khususnya di Kota Bandung ”
Kami meminta perhatian khusus dan mohon
bantuan dari Orang Tua Kami " KETUA DPRD JABAR ", untuk turun tangan
dalam menyelesaikan masalah PPDB JABAR ini “, harap Dadan.
Dadan menambahkan, dalam menanggapi
permasalahan PPDB tersebut, Bapak Brigjen (Purn) H.Taufik Hidayat dengan
tanggap memerintahkan Ketua Komisi V di bidang Pendidikan, Bapak Drs. H. Abdul
Harris Boihoe dan jajarannya untuk segera mengundang Pj. GUBERNUR JABAR dan
Dinas Pendidikan Jabar untuk menuntaskan permasalahan PPDB secara berkeadilan.
Kosongnya bangku sekolah dikarenakan
dianulirnya beberapa siswa menjadi peserta didik di SMA Negeri di Bandung.
Siapa yang akan mengisi kekosongan kursi sekolah tersebut, “SISWA SISWI siapa”?.
Selain itu permasalahan di periksanya
beberapa KTP dan KK hanya dilakukan secara random oleh tim Disdik Jabar
terhadap kualifikasi zonasi di SMA Negeri 3 dan 5 kota Bandung. Tapi disekolah
lainnya tidak diperlakukan yang sama dalam permasalahan zonasi tersebut”,
pungkas Dadan.
BARLI, orang tua calon murid yang
anaknya belum di terima di Sekolah menyampaikan “, saya telah bicara ke
Beberapa Media dan telah di wawancarai dari beberapa organisasi masyarakat dan
orang tua siswa yang anaknya sampai saat ini belum mendapatkan sekolah memohon
segera diselesaikan permasalahan PPDB 2024 ini. Dan segera dipanggil semua
siswa siswi yang belum mendapatkan sekolah dikarenakan aktivitas sekolah sudah
berjalan selama tiga (3) Minggu”, ungkap Barli dengan raut wajah sedih.(majalahgalang.com//ras/@erwin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar